Sabtu, 19 Juni 2010

Mendidik Anak SUPUTRA dalam Keluarga

Ibu merupakan seseorang yang disayangi dan dihormati. Ia adalah ratu rumah tangga, guru yang pertama bagi anak-anaknya, seseorang yang dengan kasih sayang menyampaikan kebudayaan negeri itu kepada keturunannya pada saat mereka masih kecil dan mudah dibentuk. Ibu dan ayah adalah contoh pertama prilaku sosial yang dilihat dan ditiru anak. Merekalah yang mengajarkan kasih, bhakti kepada Tuhan, serta pasrah diri kepada Yang Maha Kuasa.Mereka menampilkan keseimbangan bathin serta kasih. Anak-anak memperhatikan mereka dan dengan mudahnya menerima serta mengikuti contoh mereka. Karena itu, minat orang tua harus dibangkitkan agar mereka ikut berperan dalam membangun rohani. Toleransi dan kerendahan hati harus dipupuk dalam generasi muda yang sedang berkembang dengan membina disiplin kerohanian diantara para ibu. Kaum Ibu bagaikan ibu bumi yang menumbuhkan benih dan memeliharanya menjadi tanaman muda serta pohon yang kuat tegap. Tanah yang asin menghambat pertumbuhan dan merusak tanaman. Setiap orang mempunyai ibu yang merupakan asal badan dan kehidupannya. Karena itu ibu harus memiliki fisik dan mental yang kuat, matang wataknya, berbudaya, disucikan oleh pikiran-pikiran luhur, dan dijiwai oleh kasih dan pengabdian. Ibu yang baik membentuk bunga bangsa yang baik. Kaum ibu harus menjadi teladan dalam ketidak-terikatan, disiplin, serta bhakti. Kegiatan mereka harus dilandaskan pada ketiga keutamaan ini. Kaum ibu harus mengetahui rahasia ketentraman ini. Kau ibu harus mengetahui rahasia ketentraman hati, keheningan bathin, keberanian spiritual, dan kepuasan bathin yang merupakan harta terbesar. Ia harus seperti ibu dalam cerita yang dikisahkan oleh Vivekananda, ibu menasehati anaknya agar berseru memanggil Tuhan bila dalam perjalanan ke sekolah ia harus melewati hutan sendirian dan tanpa daya.
Kaum ibu memainkan peran yang penting dalam menumbuhkan kembali moral masyarakat. Mereka dapat menceritakan pada anak-anak berbagai kisah epik tentang pengorbanan dan kepahlawanan, mengenai orang-orang suci yang mencari Tuhan dan melihat-NYA dimana-mana dalam kebenaran, keindahan serta kebajikan., mengenai pria dan wanita agung yang mendalami rahasia alam semesta dan hukum segala hukum yang mengatur alam mikro dan makro secara seimbang. Anak-anak memiliki rasa takjub, segar dan bebas, ,mereka mempunyai rasa ingin tahu yang lugu dan tulus, mereka menghormati pengetahuan dan kekuasaan. Ceritakanlah pada mereka anak-anak mengenai semua orang suci dan pengejawantahan Tuhan yang dapat mereka bayangkan dengan rasa kagum.
Jangan mengajarkan atau menanamkan gagasan yang muluk-muluk atau terlalu besar pada anak-anak. Ajarlah mereka gagasan kecil yang praktis dan prilaku yang sederhana dengan tealdanmu sendiri dan dengan penjelasan yang penuh kasih. Sifat yang mementingkan diri sendiri, iri hati, dan kesombongan yang egois merupakan tiga kecendrungan serta sikap yang tidak boleh dibiarkan berakar dalam hati anak-anak yang lembut. ( kutipan wejangan Bhagavan Sri Sathya Sai Baba )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar